dialektika.news – Sebanyak 84 Kepala Desa di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terpilih hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak dan sebanyak 4 kepala desa Pemilihan Antar Waktu (PAW) tahun 2021 resmi dilantik hari ini, Kamis (16/12/2021).
Pelantikan kades terpilih dan PAW tahun 2021 dilakukan di Pendopo Agung Keraton Sumenep. Pelantikan dilaksanakan dengan dua sesi. Sesi pertama pada pukul 09.00 WIB dan sesi kedua pukul 13.00 WIB, dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat.
Pelantikan kades terpilih langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 650/KEP/435.013/2021 tentang pengesahan dan pengangkatan Kades terpilih Pilkades serentak tahun 2021, di Kabupaten Sumenep periode 2022 hingga 2027.
Kemudian PAW sesuai Keputusan Bupati Sumenep Nomor 118/551/KEP/435.013/2021, tentang pengesahan dan pengangkatan PAW Kades terpilih tahun 2021.
Momentum pelantikan kades terpilih, Bupati mewarning para kades untuk tidak pilah-pilih dalam melayani masyarakat antara yang bukan pendukung dan pendukungnya.
Bupati menekankan kepala desa terpilih Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahun 2021 merajut kembali semua lapisan masyarakat untuk menciptakan kebersamaan setelah pemilihan kepala desa yang usai digelar.
“Saya tekankan para kepala desa terpilih harus merangkul seluruh elemen masyarakatnya, jangan karena pemilihan sebelumnya menimbulkan permusuhan di antara pendukung yang menimbulkan perpecahan,” pinta Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
Bupati politisi PDI-Perjuangan lanjut menekankan kembali, kepala desa terpilih harus merangkul semua elemen termasuk kompetitor beserta pendukungnya.
Hal itu kata Bupati Fauzi, bagaimana supaya pelaksanaan roda pemerintahan di wilayah desanya berjalan kondusif. Sekaligus dijadikan instrumen untuk mendukung kebijakannya.
Sehingga kedepan, dalam pelaksanaan menjalankan roda pemerintahannya tidak menimbulkan kendala dan hambatan. Karena untuk jalankan program halnya pembangunan di desa butuh dukungan dari semua elemen masyarakat. Agar orientasinya bisa tepat sasaran.
“Para kepala desa dalam melaksanakan pembangunan harus mendapat dukungan seluruh elemen masyarakat, supaya kegiatannya berjalan lancar dan sukses, dan yang terpenting program itu tepat sasaran untuk mengembangkan pembangunan desa,” ungkap Bupati Fauzi.
Bupati Sumenep juga menekankan, bagaimana para kepala desa terpilih yang dilantik, supaya menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana bagi masyarakat. Bukan menjadi pemimpin yang sewenang-wenang.
Karena kata orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu, menjadi pemimpin bukan kesewenang-wenangan untuk bertindak, tetapi melayani, mengayomi dan berbuat dengan seadil-adilnya.
“Kepala desa juga harus menjadi inspirator bukan diktator untuk meningkatkan gairah masyarakat desa berkembang bersama-sama, sehingga jangan sampai pembangunan desa hanya dilakukan sendirian saja, tetapi berikan ruang yang besar bagi masyarakat untuk membangun dirinya sendiri,” ujar Bupati Fauzi.
Bupati Sumenep lanjut menekankan, agar para kades terpilih juga belajar regulasi tentang penyelenggaraan pemerintahan desa. Sekaligus harus mampu berinovasi memajukan wilayah desanya.
“Saya tekankan kepala desa untuk belajar aturan penyelenggaraan pemerintahan desa, agar di kemudian hari tidak menjadi bumerang bagi kepala desa, bahkan kepala desa jangan takut berinovasi, jika memang sesuai aturan yang ada,” tegas Bupati Fauzi. (ilz)