Sumenep, dialektika.news – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Bappeda berkolaborasi dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) setempat mengadakan Sumenep Investment Summit (SIM), bertema “Ketahanan Pangan, Pariwisata dan Energi Terbarukan.
“Kami mengadakan kegiatan itu, tujuannya sebagai upaya mempromosikan program investasi kepada pihak investor, agar melakukan atau mengembangkan usahanya di Kabupaten Sumenep,” terang Bupati H. Achmad Fauzi Wongsojudo di sela-sela pembukaan SIM, di Universitas Bahaudin Mudhary (Uniba) Madura, Jumat (21/07/2023).
Bagi Bupati H. Achmad Fauzi Wongsojudo melalui Sumenep Investment Summit bagian dari strategi guna membuka ruang, untuk mengkomunikasikan berbagai peluang investasi, dalam membangun Kabupaten Sumenep dengan perspektif sosial budaya dan ekonomi.
Sehingga menjadi peluang bagi investor untuk menanam modal usaha di Kabupaten Sumenep. Apalagi di daerah kabupaten Sumenep ini penuh dengan potensi, di antaranya pertanian, pariwisata, dan energi terbarukan. Implikasinya, tentu bisa membuka lapangan kerja baru di ujung timur pulau Garam Madura ini.
“Dengan meningkatnya investasi, tentu saja berefek positif kepada ekonomi masyarakat, sekaligus menekan angka respons,” jelas Bupati Sumenep.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep ini mengungkapkan, data investasi, berdasarkan data kultivasi modal dan pertumbuhan investasi pada tahun 2020, nilai investasi sebesar 810 miliar 423 juta 934 ribu 483 Rupiah, 2021 sebesar 925 miliar 512 juta 157 ribu 409 Rupiah dan 2022 sebesar 1 triliun 777 miliar 132 juta 906 ribu 67 Rupiah.
“Kabupaten Sumenep siap menyambut investor dengan segala larangan dan tetap mengikuti aturan dan prosedur yang berlaku,” ungkap Bupati Fauzi karib disapa.
Ketua BPC HIPMI Kabupaten Sumenep Achmad Yunus siap mewujudkan membantu pemerintah daerah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, untuk kesejahteraan masyarakat di segala sektor pembangunan.
“Persoalan daerah seperti misil dan peledakan, menjadi tugas bersama untuk diselesaikan, salah satunya melalui investasi di Kabupaten Sumenep,” katanya.
Pihaknya pun berharap, seluruh elemen di daerah membuka diri guna menerima investor membuka usahanya, karena mereka datang ke Kabupaten Sumenep bukan untuk menjajah, namun dalam rangka ikut membangun demi mendorong kesejahteraan masyarakat.
“Kami menawarkan investasi di Kabupaten Sumenep agar berkolaborasi dengan pengusaha lokal, untuk bersama-sama mengembangkan usaha,” ajaknya.