Sumenep, dialektika.news – Proyek pembangunan tangkis laut di Dusun Sumbah, Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, senilai Rp120 juta, diduga bermasalah.
Selain molor selama dua tahun dari jadwal yang seharusnya, proyek ini juga dikhawatirkan tidak akan bertahan lama karena kualitas material yang digunakan tidak memenuhi standar.
Menurut keterangan warga setempat, pembangunan tangkis laut ini seharusnya sudah selesai pada tahun 2023. Namun, awal tahun 2025, proyek tersebut baru dilaksanakan.
“Kami sangat kecewa dengan keterlambatan proyek ini,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya. (02/01/2025)
Selain keterlambatan, warga juga menyoroti kualitas material yang digunakan dalam proyek tersebut. Diduga batu karang yang digunakan sebagai bahan utama tanggul laut masih dalam kondisi basah.
“Bagaimana bisa tanggul laut ini bertahan lama kalau bahan materialnya saja tidak berkualitas?” katanya.
Warga pun mendesak agar pihak terkait segera turun tangan untuk menindaklanjuti permasalahan ini. Sekaligus meminta agar dilakukan audit terhadap proyek pembangunan tanggul laut tersebut.
“Kami ingin tahu, kenapa proyek ini bisa molor dan kenapa kualitas materialnya tidak sesuai standar,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait belum memberikan tanggapan terkait permasalahan ini. (RID)